My Social Media

Facebook    Google+ Instagram Linkedin Path Yahoo

Selasa, 16 April 2019

Kita Hidup untuk Apa?


Kalau hidup hanya untuk mengejar materi, mengapa orang kaya tak semuanya bahagia?

Kalau hidup hanya mengejar mimpi, setelah mimpi itu tercapai apa yang selanjutnya terjadi?
Kalau hidup hanya memikirkan fisik, mengapa orang bisa terlihat bahagia meskipun dia tidak cantik?
Berbicara mengenai hidup, terdapat rasa syukur di dalamnya. Manusia itu egois dan tamak, sampai kapan pun akan bertambah terus keinginan-keinginannya. Mereka tak pernah merasa puas dengan apa yang mereka miliki, karena mereka tidak bersyukur.
Mereka sibuk dengan diri mereka sendiri tanpa memperdulikan orang lain, mereka sibuk dengan orang yang bisa memberikan keuntungan kepada mereka tanpa mereka introspeksi diri apakah mereka memberikan keuntungan yang sama atau tidak. Mereka mencari kebahagiaan dengan susah payah, padahal bahagia itu sederhana.
Se sederhana bangun di pagi hari dan melihat matahari terbit,
Se sederhana menemukan uang di saku celana ketika uang sudah habis,
Se sederhana berbagi makanan dengan teman yang sedang kelaparan,
Se sederhana melihat matahari tenggelam dan langit berwarna jingga.
Se sederhana itu...
Bahagia itu rasa yang diciptakan diri kita sendiri. Bahagia itu keikhlasan, dan rasa syukur. Bahagia itu tanpa ekspektasi, tanpa pamrih.
Manusia sebenarnya hanya perlu merasa cukup.  Saya memiliki banyak pakaian, tetapi yang saya pakai pasti pakaian itu-itu saja. Sekarang saya mulai berpikir, mengapa tidak saya kasih ke orang yang membutuhkan? Ketika pakaian itu hanya saya simpan dan tidak berguna apa-apa bagi saya, mungkin untuk orang lain itu sangat berguna. Saya teringat ketika saya memberikan sebuah tas kepada seseorang, dan dia sangat senang dan berkali-kali mengucapkan terimakasih. Rasanya? Malu.
Kenapa saya begitu egois menimbun barang-barang yang tidak saya pakai hanya karna sayang atau suatu saat akan saya pakai, padahal disana banyak orang yang sangat membutuhkannya? Rejeki itu mengalir, jangan pernah takut kehilangannya. Toh, apa yang kita dapatkan juga itu berasal dari orang lain. Dan rejeki itu tidak hanya berupa uang, bisa berupa barang maupun kasih sayang.
Ketika kamu merasa hidupmu berat, coba lihat sekitar.
Bagaimana bisa kita menangis hanya karena patah hati, saat orang lain masih bisa tersenyum meskipun tidak mempunyai orang tua?
Bagaimana bisa kita mengeluh hanya karena pekerjaan yang tidak sesuai passion, sedangkan berjuta orang disana mati-matian mencari pekerjaan menjadi apa pun itu?
Tengoklah ke atas untuk motivasi, tapi sering-sering lah menengok ke bawah agar kita bersyukur. 
Mungkin uang Rp.30.000 terasa biasa saja dan hanya bisa membeli es krim dengan brand terkenal satu scoop, tetapi bagi orang yang kurang mampu itu dianggap nominal yang besar dan mereka bisa makan enak hari itu.
Starting from now, be thankful, be happy, and be kind. Karena ketika kamu meninggal, orang lain akan lupa dengan raga tapi tidak dengan rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar